Lirik Dan Arti Lagu Roxette - It Must Have Been Love

by ADDMIN 53 views
Iklan Headers

Guys, siapa sih yang nggak kenal Roxette? Duo legendaris asal Swedia ini sudah menemani kita dengan lagu-lagu catchy dan lirik yang menyentuh hati sejak era 80-an. Salah satu masterpiece mereka yang nggak lekang oleh waktu adalah "It Must Have Been Love". Lagu ini nggak cuma enak didengar, tapi juga punya makna yang dalam tentang cinta dan kehilangan. Nah, kali ini kita bakal bahas tuntas lirik lagu "It Must Have Been Love" dan artinya, plus sedikit nostalgia tentang kenapa lagu ini begitu dicintai.

Kilas Balik "It Must Have Been Love": Dari Natal ke Soundtrack Film Box Office

Sebelum kita bedah liriknya, ada baiknya kita flashback dulu ke sejarah lagu ini. "It Must Have Been Love" sebenarnya pertama kali dirilis pada tahun 1987 sebagai lagu Natal, guys! Judul aslinya adalah "It Must Have Been Love (Christmas for the Broken Hearted)". Tapi, versi ini nggak terlalu meledak di pasaran. Barulah pada tahun 1990, lagu ini diaransemen ulang dan dijadikan soundtrack film box office "Pretty Woman". Di sinilah "It Must Have Been Love" menemukan popularitasnya yang sesungguhnya.

Versi soundtrack inilah yang kita kenal sekarang. Dengan tempo yang lebih lambat dan sentuhan ballad yang lebih kuat, lagu ini sukses menyentuh hati jutaan pendengar di seluruh dunia. Vokal Marie Fredriksson yang khas dan penghayatan lirik yang mendalam membuat lagu ini terasa begitu personal dan emosional. Nggak heran kalau "It Must Have Been Love" menjadi salah satu lagu signature Roxette dan menjadi soundtrack wajib bagi banyak pasangan di era 90-an.

Bedah Lirik "It Must Have Been Love": Patah Hati yang Universal

Sekarang, mari kita bahas lirik lagu "It Must Have Been Love" bait demi bait. Lirik lagu ini bercerita tentang seseorang yang baru saja mengalami patah hati. Ia merasa kehilangan dan kesepian setelah hubungan cintanya kandas. Namun, di balik kesedihan itu, ada juga harapan dan keyakinan bahwa suatu saat nanti ia akan menemukan cinta yang baru.

Bait Pertama: Pengakuan Patah Hati

Lay a whisper on my pillow

Leave the winter on the ground

I wake up lonely

Baris-baris awal ini menggambarkan perasaan kesepian dan dingin yang dirasakan seseorang setelah putus cinta. Ia merasa seperti ada bisikan kesedihan di bantalnya, dan musim dingin seolah-olah menyelimuti hatinya. Kata "lonely" (kesepian) di akhir bait pertama semakin menegaskan perasaan hampa yang ia rasakan.

Bait Kedua: Penolakan Cinta

Oh, the curtains are closed

Like the last page of a book

No more words

Di bait ini, sang penyanyi mencoba untuk menutup diri dari cinta. Ia merasa seperti sudah menutup buku kisah cintanya, dan tidak ada lagi kata-kata yang bisa diucapkan. Tirai yang tertutup melambangkan keinginan untuk menyembunyikan kesedihan dan mencegah orang lain masuk ke dalam kehidupannya.

Bait Ketiga: Refrain yang Menggugah

It must have been love, but it's over now

It must have been good, but I lost it somehow

It must have been love, but it's over now

From the moment we touched, 'til the time had run out

Refrain ini adalah inti dari lagu ini. Di sini, sang penyanyi mengakui bahwa ia pernah merasakan cinta yang begitu indah, namun kini semua itu sudah berakhir. Ada penyesalan yang mendalam karena ia telah kehilangan cinta itu, namun ia juga menerima kenyataan bahwa waktu mereka bersama sudah habis. Pengulangan frasa "It must have been love, but it's over now" (Dulu pasti cinta, tapi sekarang sudah berakhir) semakin menekankan perasaan kehilangan dan patah hati yang ia rasakan.

Bait Keempat: Kesendirian di Tengah Keramaian

Make believing I'm everywhere

That's written on the wind

It's everywhere

Bait ini menggambarkan perasaan kesepian yang dialami seseorang meskipun berada di tengah keramaian. Ia mencoba untuk berpura-pura bahwa dirinya baik-baik saja, namun kesedihan itu tetap terasa. Ungkapan "That's written on the wind" (Itu tertulis di angin) menyiratkan bahwa kesedihan itu tidak bisa disembunyikan dan akan selalu ada di sekitarnya.

Bait Kelima: Mencoba Move On

So I blew a wish to the sky

Let the feelings fade away

Before they die

Di bait ini, sang penyanyi mencoba untuk move on dari masa lalunya. Ia berharap perasaannya akan memudar seiring berjalannya waktu, sebelum perasaan itu benar-benar mati. Tindakan "blew a wish to the sky" (meniupkan harapan ke langit) melambangkan keinginan untuk melepaskan masa lalu dan membuka diri untuk masa depan.

Bait Keenam: Harapan untuk Cinta yang Baru

It must have been love, but it's over now

It must have been good, but I lost it somehow

It must have been love, but it's over now

From the moment we touched, 'til the time had run out

(Pengulangan Refrain)

It must have been love, but it's over now

It was all that I wanted, now I'm living without

It must have been love, but it's over now

It's where the water flows, it's where the wind blows

Pengulangan refrain di sini semakin mempertegas perasaan kehilangan dan penyesalan. Namun, di akhir lagu, ada sedikit harapan yang muncul. Sang penyanyi mengakui bahwa cinta itu adalah segalanya baginya, namun kini ia harus hidup tanpanya. Baris "It's where the water flows, it's where the wind blows" (Di mana air mengalir, di mana angin bertiup) menyiratkan bahwa kehidupan terus berjalan, dan ia harus menerima kenyataan ini.

Makna Lagu "It Must Have Been Love": Cinta, Kehilangan, dan Harapan

Secara keseluruhan, lagu "It Must Have Been Love" bercerita tentang cinta, kehilangan, dan harapan. Lagu ini menggambarkan perasaan patah hati yang universal, yang dialami oleh banyak orang di seluruh dunia. Namun, di balik kesedihan itu, ada juga pesan tentang penerimaan, move on, dan harapan untuk menemukan cinta yang baru.

Lirik lagu ini sangat puitis dan menyentuh hati. Marie Fredriksson berhasil menyampaikan emosi dalam lirik lagu ini dengan sangat baik. Nggak heran kalau lagu ini masih relevan dan dicintai hingga saat ini. Bagi banyak orang, "It Must Have Been Love" bukan hanya sekadar lagu, tapi juga soundtrack kehidupan yang mengingatkan mereka tentang cinta, kehilangan, dan harapan.

Kenapa "It Must Have Been Love" Begitu Dicintai?

Ada banyak faktor yang membuat "It Must Have Been Love" begitu dicintai. Pertama, liriknya yang relatable dengan pengalaman banyak orang. Siapa sih yang nggak pernah merasakan patah hati? Lagu ini seolah-olah menjadi wadah bagi mereka yang sedang merasakan kesedihan dan kehilangan.

Kedua, melodi lagu ini sangat catchy dan mudah diingat. Aransemen musiknya yang sederhana namun efektif membuat lagu ini enak didengar berkali-kali. Vokal Marie Fredriksson yang khas juga menjadi daya tarik tersendiri bagi lagu ini.

Ketiga, lagu ini menjadi soundtrack film box office "Pretty Woman". Film ini sangat populer di era 90-an, dan lagu "It Must Have Been Love" pun ikut terdongkrak popularitasnya. Kombinasi antara film yang bagus dan lagu yang menyentuh hati membuat lagu ini semakin melekat di benak para penonton.

Keempat, Roxette adalah duo yang sangat populer di era 80-an dan 90-an. Mereka punya banyak lagu hits yang mendunia, dan "It Must Have Been Love" adalah salah satu yang terbaik. Popularitas Roxette sebagai grup musik juga turut andil dalam kesuksesan lagu ini.

Kesimpulan: Lagu Cinta yang Abadi

"It Must Have Been Love" adalah lagu cinta yang abadi. Liriknya yang puitis, melodinya yang catchy, dan emosi yang disampaikan oleh Marie Fredriksson membuat lagu ini tetap relevan dan dicintai hingga saat ini. Lagu ini bukan hanya tentang patah hati, tapi juga tentang harapan dan keyakinan bahwa suatu saat nanti kita akan menemukan cinta yang baru. Jadi, buat kalian yang lagi patah hati, jangan sedih terus ya. Dengerin lagu ini, resapi liriknya, dan yakinlah bahwa cinta sejati pasti akan datang pada waktu yang tepat.

Semoga artikel ini bermanfaat buat kalian, guys! Sampai jumpa di artikel selanjutnya!